Pengamalan Sila Kelima Yayasan Puteri Kasih
Sebagai
salah satu komunitas yang berdiri dari sekian banyak komunitas di kota Malang
ini, Yayasan Puteri Kasih menjadi salah satu komunitas yang menjunjung tinggi
sila pancasila yang kelima, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Yayasan Puteri Kasih menyadari betul bahwa keadilan merupakan hak yang dapat
diperoleh setiap orang. Keadilan dapat diperoleh dari hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain,
manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya.
Dalam
kehidupan bermasyarakat, Yayasan Puteri Kasih mampu mengamalkan sila “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dengan baik. Misalnya saja dengan adanya
kegiatan tambah gizi bagi anak balita. Setiap anak diberikan perlakuan yang
sama oleh pihak Yayasan Puteri Kasih. Meskipun Yayasan Puteri Kasih berdiri
dengan dasar agama Katholik, tetapi mereka tidak mengkhususkan kegiatan
tersebut hanya untuk orang yang beragama Katholik. Setiap anak, dari suku,
agama maupun dari latar belakang kehidupan apapun berhak mengikuti kegiatan
tambah gizi dan menerima makanan maupun minuman yang telah disediakan.
Sama halnya
dengan kegiatan bimbingan belajar, pembagian sembako maupun posyandu gratis.
Yayasan Puteri Kasih menerima semua orang dengan tangan terbuka. Semua anak
berhak mengikuti kegiatan bimbingan belajar. Dalam pelaksanaannya pun, tenaga
pengajar juga memberi perlakuan yang sama untuk setiap anak. Tidak ada yang
dikhusukan maupun dikucilkan. Pembagian sembako dan posyandu gratis juga dilakukan
Yayasan Puteri Kasih dengan prinsip keadilan. Pada kegiatan pembagian sembako,
tiap orang memperoleh pembagian yang sama. Tidak ada yang mendapat lebih banyak
maupun lebih sedikit. Pada kegiatan posyandu gratis, dokter yang ada juga
memeriksa orang yang datang dengan adil. Keluhan setiap orang ditanggapi dengan
baik. Dokter yang ada juga tidak segan-segan memeriksa mereka yang sakit, baik
itu dari agama Katholik maupun non-Katholik.
Yayasan Puteri Kasih selalu bersikap adil kepada siapapun. Tidak hanya
itu, Yayasan Puteri Kasih juga menerima tanggapan yang baik dari warga sekitar.
Warga sekitar juga tentunya bersikap adil kepada Yayasan Puteri Kasih. Meskipun
mayoritas warga sekitar beragama muslim, mereka dengan antusias mengikuti
kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Puteri Kasih. Mereka tidak pernah
melakukan perbuatan rusuh, mengacau ataupun menolak kehadiran Yayasan Puteri
Kasih.
Komentar
Posting Komentar