Demokrasi Indonesia perlu Wujud Nyata

Seperti yang diketahui bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi. Namun, apakah sistem demokrasi ini benar – benar dijalankan? Apakah sistem demokrasi yang dianut ini telah memberikan wujud yang nyata bagi kehidupan bangsa dan negara ini? Dimana pengertian dari demokrasi sendiri adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi, baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Kata ini berasal dari bahasa Yunani  “dēmokratía” yang berarti kekuasaan rakyat. Namun sudah sejak lama dapat kita ketahui bahwa warga negara Indonesia tidak benar – benar memiliki hak dalam pengambilan keputusan. Masih banyak wakil rakyat yang tidak mengerti betul apa makna demokrasi yang sebenarnya, sebab masih banyak terjadi pelanggaran dalam sistem demokrasi yang dilakukan oleh para wakil rakyat.
Beberapa contoh penyimpangan sistem demokrasi ini diantaranya seperti :
1. Aspirasi masyarakat banyak yang tidak ditampung oleh para wakil rakyat
Seperti pengertian dari demokrasi sendiri bahwa rakyat adalah penguasa yang sebenarnya. Namun fakta yang terjadi yakni wakil rakyat yang telah terpilih malah menguasai rakyat. Hal ini terbukti dengan masih adanya demonstrasi sebagai salah satu wujud bahwa aspirasi dari masyarakat tidak ditampung dan dijalankan dengan baik oleh para wakil rakyat.
2. Janji yang disebutkan ketika pemilihan wakil rakyat, setelah wakil rakyat tersebut dipilih, tidak dipenuhi.
Masyarakat tentu memilih wakilnya dengan harapan untuk mencapai kesejahteraan. Namun nyatanya masih banyak warga Indonesia yang masuk dalam lingkup kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, dan sebagainya. Apa yang dijanjikan oleh wakil rakyat di awal tidak dipenuhi ketika telah berhasil terpilih. Bukan berusaha mencapai kesejahteraan masyarakat, sebagian besar wakil rakyat ini malah menyalahgunakan dana yang ada untuk menyejahterakan diri sendiri. Lalu untuk apa ada demokrasi jika sebagian besar wakil rakyat bertindak demikian.
3. Ketidakadilan dalam kampanye
Sistem pemilihan pemimpin yang ada sekarang, termasuk pemilihan kepala daerah yang menghabiskan biaya yang mahal. Calon pemimpin yang berkualitas namun tidak berduit akan kalah populer dengan calon yang tidak berkualitas namun memiliki uang yang cukup untuk kampanye besar - besaran, memasang foto wajah mereka besar-besar di setiap perempatan, dan bahkan masih ada yang melakukan suap. Masyarakat yang tidak terdidik tidak dapat memilih pemimpin berdasarkan value. Hal ini telah menggambarkan bahwa sejak kampanye telah terjadi ketidakadilan.

Demokrasi di Indonesia perlu wujud nyata, dimana kekuasaan benar – benar ada di tangan rakyat. Beberapa contoh dari wujud nyata demokrasi diantaranya seperti :
1. Ikut dalam Pemilu
Apabila rakyat diajak untuk ikut dalam pemilu, maka alangkah baiknya para calon rakyat tersebut telah benar – benar mengerti bahwa mereka adalah calon – calon yang dipercaya masyarakat dalam membangun bangsa dan negara dan tidak menyalahgunakan kepercayaan tersebut. Banyak masyarakat yang memilih untuk “golput” karena lunturnya kepercayaan mereka terhadap wakil rakyat.
2. Saling menghormati dan menghargai keberagaman
Mulai dari perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama.  Saling menghormati dan menghargai merupakan salah satu upaya menjaga keutuhan NKRI.  Karena apapun suku, agama, warna kulit, dan rasnya kita tetap satu, Indonesia.  Saling menghormati dan menghargai bukan berarti saling melebur dan mengikuti apapun yang dilakukan teman yang berbeda adat / agama.  Namun saling menghormati dan menghargai diwujudkan dengan tidak saling mengganggu dan mengejek karena perbedaan.
3. Memilki Kejujuran dan Intergritas
Kejujuran dan integritas seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara dari usia dini dan dari tingkatan paling kecil. Kejujuran dan integritas ini diharapkan kemudian mendarah daging sampai tingkat berbangsa dan bernegara.  Ketika jadi pemimpin, integritas dan kejujuran seharusnya menjadi modal utama, sehingga kita tidak pernah mendengar lagi korupsi yang dilakukan pejabat / pemimpin negara.
4. Memiliki Rasa Malu dan Tanggung Jawab kepada Publik
Rasa malu dan tanggung jawab kepada publik merupakan salah satu yang harus dimiliki terutama oleh pemimpin bangsa di segala tindakan.  Sebab rasa malu dan tanggung jawab kepada publik yang akan membuat orang selalu berlaku jujur dan penuh integritas.  Rasa malu dan tanggung jawab kepada publik, akan membuat para pemimpin melakukan segala sesuatu sesuai dengan peraturan dan perundang-undang yang berlaku.
5. Taat membayar Pajak
Taat membayar pajak merupakan salah satu contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara. Dengan pajak yang dihasilkan, pembangunan nasional dapat terlaksana dengan baik. Dan karena warga negara sendiri yang akan menikmati hasilnya. Hal ini harus benar – benar diwujudnyatakan oleh para pemimpin, dimana pajak adalah kontribusi rakyat kepada negara yang bertujuan agar negara juga memberikan kontribusi balik kepada rakyat.

Mahasiswa merupakan struktur yang unik dalam tatanan masyarakat, baik dilihat dari sudut politik, ekonomi, maupun social.keunikannya juga tampak dari kebebasan yang mereka miliki, baik kebebasan berpikir, berpendapat, berekspresi, atau melakukan apa pun. Sebab, mahasiswa adalah asosiasi dari kejujuran, integritas dan semangat moral.Dalam diri mahasiswa, juga terdapat kumpulan calon cendekiawan, pahlawan, negarawan, serta profesi lainnya. Demokrasi memang bukan satu-satunya pemecahan masalah sosial-politik tetapi demokrasi disini sebagai media pelibatan rakyat mahasiswa itu sendiri umtuk berpartisipasi mengeluarkan aspirasinya demi berkembang dan majunya sebuah pemerintahan mahasiswa.
Peran mahasiswa dalam ruang lingkup publik seharusnya tampil sebagai sosok terdidik yang tak hanya mengandalkan ideologi saja. Daya kritis mahasiswa tak selamanya dituangkan dengan suara lantang. Cara-cara kreatif dan santun akan lebih menarik simpati publik sekaligus menjadi momen edukatif bagi tumbuh dewasanya demokrasi. Ini yang menjadi harapan kita agar karakter ini tumbuh di setiap pribadi mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa. Strategi Aksi mahasiswa dalam pelbagi masalah sosial dapat diasumsikan sebagai upaya konstruktif memindai masalah. Perhelatan mahasiswa dalam ruang publik adalah sebuah praktik check and balance mengawal demokrasi. Peran partisipatoris dalam berbagai aksi adalah cermin idealisme mahasiswa memainkan peran sebagai agent of social change.


Komentar

Postingan Populer